Percobaan 9
Oscilator Jembatan Wien
(Wien Bridge Oscillator)
9.1 Tujuan :
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui prinsip kerja dan karakteristik oscilator Wien Bridge.
2.
Mahasiswa mampu
merangkai rangkaian oscilator Wien Bridge secara praktik dengan benar.
3.
Mahasiswa mampu menguji
rangkaian oscilator Wien Bridge secara praktik dengan menggunakan alat ukur.
4. Mahasiswa
mampu membuat analisa dan kesimpulan dari hasil praktikum
Rangkaian oscilator Wien
Bridge.
9.2 Dasar Teori
1) OP-AMP sebagai Oscilator
Operational Amplifier atau disingkat op-amp merupakan
salah satu komponen analog yang populer digunakan dalam berbagai aplikasi
rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp
populer yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator, differensiator,
oscilator dll. Pada pokok bahasan kali ini akan dijelaskan aplikasi op-amp sebagai pembangkit sinyal
(Oscilator). Untuk lebih jelasnya perhatikan
Spesifikasi OP-AMP 741 yang digunakan dalam praktikum.
Gambar 1.1 Tata Letak Kaki IC 741
Keterangan
Kaki 1 & 5 :
offset null
Kaki 2 :
masukan membalik (inverting input)
Kaki 3 :
masukan tak membalik (non inverting input)
Kaki 4 :
tanah (ground)
Kaki 6 :
keluaran
Kaki 7 :
catu tegangan positif
Kaki 8 :
tak digunakan
2)
Topologi
Oscilator RC
|
|||||||||
|
|||||||||
|
Keterangan:
α = Penguat Inverting (-)
........(1)
|
β = Penguat Non Inverting (+)
.......(2)
3) Oscilator Jembatan Wien (Wien Bridge)
Oscilator ini ditemukan oleh Max Wien yang lahir pada tahun 1866 di
Kaliningrad Rusia dan tinggal di Jerman, beliau merupakan orang pertama yang
mencetuskan ide penggeser fasa 2 tingkat, perhatikan Gambar 1.2 dibawah ini.
Gambar 1.2 Rangkaian Dasar
Wien Bridge
Berdasarkan Gambar 1.2, secara
utuh rangkaian oscilator jembatan wien adalah seperti Gambar 1.3 dibawah ini:
Gambar 1.3 Rangkaian
Oscialtor Wien Bridge
Rangkaian ini dinamakan Bridge atau jembatan. Pertanyannya
dimanakah jembatannya ? karena pada kenyataannya tidak terdapat jembatan pada
Gambar 1.3 diatas. Cobalah perhatikan Gambar 1.4 dibawah ini yang merupakan modivikasi berdasarkan
Gambar 1.3.
Gambar 1.4 Rangkaian
Oscialtor Wien Bridge
Berdasarkan Gambar 1.3 dan Gambar
1.4 maka dapat diketahui dimana letak penguat β dan yang mana feedback dengan penguatan α. Gain tegangan dari rangkaian penguat HARUS sama dengan
tiga (Gain = 3) agar
rangkaian dapat meng-osilasi. Nilai ini
ditentukan oleh jaringan resistor umpan balik yakni Resistor feedback
(Rf) dan Resistor gain (Rg).
Berdasarkan teori diketahui penguatan β adalah penguatan
op-amp yang dibentuk oleh rangkaian resistor Rf dan Rg yang dirangkai ke input
negatif Op-Amp, sehingga menggunakan
rumus seperti persamaan 2 (dua). Resistor feedback (Rf) HARUS sama
dengan dua kali Resistor gain (Rf = 2Rg). Sehingga dengan demikian besar
penguat β = 3.
Dengan hasil ini, untuk memenuhi syarat terjadinya osilasi dimana αβ = 1
maka α penguatannya
harus 1/3. Karena keterbatasan ruang, kita dapat menganalisa sendiri rangkaian
penggeser phasa pada Gambar 1.2 dengan pesyaratan osilasi yaitu:
.......................................................(3)
Kita akan menemukan bahwa rangkaian
penggeser phasa tersebut akan mencapai nilai maksimum pada satu frekuensi
tertentu. Nilai maksimun ini akan tercapai jika:
ωC = R
.................................................................. (4)
ω = 2πf ...................................................................
(5)
2πfC = R
..................................................................(6)
Berdasarkan
persamaan 4, 5 dan 6 maka apabila diuraikan dapat diketahui besar frekuensi ini yakni:
.......................................................(7)
Inilah yang dikenal dengan sebutan frekuensi resonansi (resonant
frequency). Dengan demikian osilator wien akan menghasilkan gelombang sinus
dengan frekuensi resonansi tersebut. Syarat yang harus dipenuhi untuk membangun rangkaian osilator
jembatan wien ini adalah penentuan besarnya Resistor dan Kapasitor pada α. Berdasarkan
Gambar 1.3 harga dari R1
harus sama dengan R2, dan C1 harus sama dengan C2.
R1 = R2 , C1 = C2 .......................................................(8)
Frekuensi yang dihasilkan oleh
oscilator jembatan wien adalah dari range 1 Hz sampai 1 MHz.
Sehingga besar R dan C tersebut
diatur sedemikian rupa
sehingga frekuensi outputnya dapat menunjukkan minimal sebesar 1 KHz. Sebab bila
kurang dari 1 KHz maka akan menyebabkan rangkaian menjadi tidak stabil,
akibatnya pembacaan menjadi tidak akurat dan terpengaruh waktu (s).
Sedangkan bila
pengaturan frekuensi bila diatas 1 MHz maka frekuensi akan terpotong, hal ini
karena keterbatasan gain dari OP-AMP. Dalam
kasus ini maka diperlukan Op-Amp khusus yang dapat bekerja pada frekuensi tinggi.
4) Contoh
Tentukan frekuensi osilasi
dari rangkaian Jembatan Wien Oscillator yang memiliki R1 dan R2 40kΩ dan
C1 dan C2 100nF!
5) Distorsi
Dengan menggunakan rumus 7, hasil
perhitungan menunjukkan bahwa oscilator jembatan wien akan menghasilkan frekuensi 39,8 Hz. Tetapi bila
mencoba rangkaian tersebut dan mengukur hasilnya dengan osciloskop atau
frekuensi counter, ternyata frekuensi resonansinya adalah < 39,8 Hz. Hal ini memang diketahui karena
adanya distorsi pada rangkaian penggeser phasa (baik 1 tingkat,
2 tingkat atau 3 tingkat) yang non-linier. Untuk mempekecil distorsi tersebut dapat digunakan
rangkaian feedback nonlinear. Misalnya dengan mengganti
resistor Rg dengan lampu DC 6 Volt 1 Watt, tentu besar resistor Rf juga harus disesuaikan agar tetap
nilainya kurang lebih = 2Rg. Besar arus yang melewati lampu tidak akan menyalakannya,
tetapi cukup untuk memanaskan filamennya. Besar resistansi lampu akan
berubah-ubah karena sesuai dengan besar arus yang melewatinya. Ini yang
mengakibatkan penguatan pada Op-Amp menjadi tidak linear. Pada rangkaian pembangkit sinyal sinus jembatan Wien yang
profesional yang biasanya diimplementasikan pada sistem pemancar, untuk memperkecil distorsi dapat dibuat dengan menambahkan rangkaian AGC (Automatic
Gain Controller).
6) Ringkasan
Oscilator Wien Bridge
§
Oscilator jembatan wien dapat
menghasilkan osilasi sinyal output meskipun tanpa menggunakan sinyal input.
§
Kelebihan oscilator jembatan wien ini
menghasilkan output yang konstan dan dapat diatur frekuensinya dengan mudah,
tentunya menggunakan potensiometer atau variable kapasitor pada C dan R.
§
Oscilator jembatan wien dapat
menghasilkan berbagai macam frekuensi.
§
Gain tegangan pada penguat minimal sama
dengan 3 (Gain = 3).
§
Jaringan menggunakan Non-Inverting Amplifier.
§
Resistansi input dari penguat harus
lebih tinggi dari R (lihat persamaan 6) sehingga jaringan RC tidak Overload.
§
Resistansi
keluaran dari penguat harus rendah, Vout/Vin = 1/3
§
Agar menghasilkan osilasi sempurna maka
syarat yang harus dipenuhi adalah R1 HARUS
sama dengan R2 dan C1 HARUS sama
dengan C2,
§
Sebelum pengujian nilai C HENDAKNYA diukur terlebih dahulu
menggunakan RLC meter karena terkadang kapasitor sudah rusak/tidak dapat
bekerja secara maksimal sehingga pengosongan dan pengisian pada kapasitor tidak
sempurna.
§
Pilihlah Resistor yang berbahan
Metalfilm, karena toleransinya hanya 1% sehingga tidak terdapat penyimpangan
jauh. Apabila menggunakan karbon maka perbedaan frekuensi menyimpang sedikit
karena tolerasinya 5%.
9.3 Alat dan Bahan :
1. AVO meter Digital atau Analog 1 buah
2. Osciloskop 1
buah
3. Kabel Probe 1
buah
4. Modul Oscilator Wien Bridge 1
buah
5. Power Supply Simetris 1
buah
6. Modul Resistor 1K & 10K, 2K &
20K, 3K & 30K 1
buah
7. Modul Kapasitor 10nF & 100nF 1
buah
8. Jumper Secukupnya
9.4 Langkah percobaan
1.
Siapkan alat dan komponen yang
diperlukan.
2.
Hidupkan dan kalibrasi osciloskop yang
akan digunakan
3.
Hidupkan power supply dan atur tegangan
positif 12V dan tegangan negatif -12V
4.
Rangkai komponen-komponen pada projectboard
sesuai dengan gambar percobaan berikut :
Gambar 1.5. Rangkaian Oscilator Wien Bridge
5.
Sambungkan rangkaian yang telah selesai
dirangkai dengan sumber tegangan (power supply).
6.
Sambungkan output pada channel 1 atau
chanel 2 osciloskop.
7.
Gantilah komponen R dan C sesuai tabel
percobaan
8.
Catat dan gambar sinyal output pada
tabel percobaan.
9.
Lakukan pengamatan pada layar osciloskop
terhadap setiap perubahan frekuensi dari penggantian kompnen R dan C
10. Catat
hasil yang didapat sesuai dengan tabel percobaan.
11. Buat kesimpulan
dari hasil praktikum.
9.5 Data Hasil
a.
Tabel Hasil Percobaan
No
|
Komponen Praktikum
|
Frekuensi Output
|
|||||
Rf
|
Rg
|
R1
|
R2
|
C1
|
C2
|
T/DIV: 5 ms
|
|
DIV : 5 V
|
|||||||
1
|
20K
|
10K
|
10K
|
10K
|
100nF
|
100nF
|
|
2
|
20K
|
10K
|
1K
|
1K
|
100nF
|
100nF
|
T/DIV: 5 ms
|
DIV : 5 V
|
|||||||
3
|
20K
|
10K
|
10K
|
10K
|
10nF
|
10nF
|
T/DIV: 5 ms
|
DIV : 5 V
|
|||||||
4
|
20K
|
10K
|
1K
|
1K
|
10nF
|
10nF
|
T/DIV: 5 ms
|
DIV : 5 V
|
|||||||
5
|
20K
|
10K
|
2K
|
2K
|
10nF
|
10nF
|
T/DIV: 5 ms
|
DIV : 5 V
|
|||||||
6
|
20K
|
10K
|
2K
|
2K
|
100nF
|
100nF
|
T/DIV: 5 ms
|
DIV : 5 V
|
|||||||
9.6 Analisa Data
No
|
Teori
|
Hasil Praktikum
|
Distorsi
|
1
|
Diketahui:
R = 10K
C = 100nF
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
|
Diketahui:
V/Div =
Div =
V =
T/Div =
Div =
T =
f = 1/T
|
|
2
|
Diketahui:
R = 1K
C = 100nF
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
|
Diketahui:
V/Div =
Div =
V =
T/Div =
Div =
T =
f = 1/T
|
|
3
|
Diketahui:
R = 10K
C = 10nF
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
|
Diketahui:
V/Div =
Div =
V =
T/Div =
Div =
T =
f = 1/T
|
|
4
|
Diketahui:
R = 1K
C = 10nF
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
|
Diketahui:
V/Div =
Div =
V =
T/Div =
Div =
T =
f = 1/T
|
|
5
|
Diketahui:
R = 2K
C = 10nF
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
|
Diketahui:
V/Div =
Div =
V =
T/Div =
Div =
T =
f = 1/T
|
|
6
|
Diketahui:
R = 2K
C = 100nF
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
|
Diketahui:
V/Div =
Div =
V =
T/Div =
Div =
T =
f = 1/T
|
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
9.7 Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
9.8 Simulasi
1)
2)
3)
4)
5)
6)
9.9 Tugas
1.
Tentukan frekuensi maksimum dan minimum
osilasi dari rangkaian Jembatan
Wien
Oscillator yang memiliki Potensiometer 1kΩ ke 100kΩ dan kapasitor 1pF!
2. Tentukan
frekuensi maksimum dan minimum osilasi dari rangkaian Jembatan Wien Oscillator yang
memiliki Resistor 2KΩ dan
kapasitor Variabel 10nF ke 1000nF!
3. Sebutkan
ciri-ciri dan karakteristik dari rangkaian Oscilator Jembatan Wien yang anda
ketahui dari percobaan ini?
4.
Berdasarkan percobaan dapat dilihat
perbedaan frekuensi antara hasil perhitungan matematis (secara teori) dengan
hasil pengamatan menggunakan alat bantu osciloskop, mengapa demikian? dan
bagaimana solusinya?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMohon untuk dihapus postingan ini, karena menyalahi HKI
BalasHapus